Soal :
Coba jelaskan dalam perhitungan
cadangan SNI, dapat memilih kondisi Geologi berdasarkan pertimbangan apa ?
Jawab:
KLASIFIKASI
CADANGAN BATUBARA MENURUT SNI
Klasifikasi sumber daya dan
cadangan batu bara adalah upaya pengelompokan sumber daya dan cadangan batu
bara berdasarkan keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi. Secara umum
klasifikasi cadangan batubara dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Tahap
Eksplorasi
Tahap eksplorasi batu bara
umumnya dilaksanakan melalui empat tahap, yakni survei tinjau, prospeksi,
eksplorasi pendahuluan, dan eksplorasi rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini
adalah untuk mengindentifikasi keterdapatan, keberadaan, ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas, serta kualitas suatu endapan batu bara sebagai dasar
analisis/kajian kemungkinan dilakukannya investasi. Tahap penyelidikan tersebut
menentukan tingkat keyakinan geologi dan kelas sumber daya batu bara yang
dihasilkan.Penghitungan sumber daya batu bara dilakukan dengan berbagai metoda
diantaranya poligon, penampangan, isopach, inverse distance, geostatisik, dan
lain-lain.
· Survei Tinjau (Reconnaissance)
Survei tinjau merupakan tahap
eksplorasi batu bara yang paling awal dengan tujuan mengindentifikasi
daerah–daerah yang secara geologis mengandung endapan batu bara yang berpotensi
untuk diselidiki lebih lanjut serta mengumpulkan informasi tentang kondisi
geografi, tata guna lahan, dan kesampaian daerah. Kegiatannya, antara lain,
studi geologi regional, penafsiran penginderaan jauh, metode tidak langsung
lainnya, serta inspeksi lapangan pendahuluan yang menggunakan peta dasar dengan
skala sekurang-kurangnya 1:100.000
· Prospeksi (Prospecting)
Tahap eksplorasi ini
dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran endapan batu bara yang akan menjadi
sasaran eksplorasi selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, di
antaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000, pengukuran penampang
stratigrafi, pembuatan paritan, pembuatan sumuran, pemboran uji (scout
drilling), pencontohan, dan analisis. Metode eksplorasi tidak langsung, seperti
penyelidikan geofisika, dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu.
· Eksplorasi Pendahuluan ( Preliminary Exploration)
Tahap eksplorasi ini
dimaksudkan untuk mengetahui gambaran awal bentuk tiga-dimensi endapan batu
bara yang meliputi ketebalan lapisan, bentuk, korelasi, sebaran, struktur,
kuantitas dan kualitas. Kegiatan yang dilakukan antara lain, pemetaan geologi
dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran dengan jarak yang
sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan (logging) geofisika, pembuatan
sumuran/paritan uji, dan pencontohan yang andal. Pengkajian awal geoteknik dan
geohidrologi dimulai dapat dilakukan.
· Eksplorasi Rincian (Detailed exploration)
Tahap eksplorasi ini
dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas serta model tiga-dimensi
endapan batu bara secara lebih rinci. Kegiatan yang harus dilakukan adalah
pemetaan geologi dan topografi dengan skala minimal 1:2.000, pemboran dan
pencontohan yang dilakukan dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya,
penampangan (logging) geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan geoteknik.
Pada tahap ini perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan pada batu bara, batuan,
air dan lainnya yang dipandang perlu sebagai bahan pengkajian lingkungan yang
berkaitan dengan rencana kegiatan penambangan yang diajukan.
2. Tipe Endapan
Batu Bara Dan Kondisi Geologi
· Tipe Endapan Batu Bara
Secara umum endapan batu bara
utama di indonesia terdapat dalam tipe endapan batu bara ombilin, Sumatera
Selatan, Kalimantan Timur danBengkulu. Tipe endapan batu bara tersebut
masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang mencerminkan sejarah sedimentasinya.
Selain itu, proses pasca pengendapan seperti tektonik, metamorfosis, vulkanik
dan proses sedimentasi lainnya turut mempengaruhi kondisi geologi atau tingkat
kompleksitas pada saat pembentukan batu bara.
· Kondisi Geologi/ Kompleksitas
Berdasarkan proses sedimentasi
dan pengaruh tektonik, karakteristik geologi tersebut dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok utama : Kelompok geologi sederhana, kelompok geologi
moderat, dan kelompok geologi kompleks. Uraian tentang batasan umum untuk masing-masing
kelompok tersebut beserta tipe lokalitasnya adalah sebagai berikut:
a. Kelompok
Geologi Sederhana
Endapan batu bara dalam
kelompok ini umumnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, seperti sesar,
lipatan, dan intrusi. Lapisan batu bara pada umumnya landai, menerus secara
lateral sampai ribuan meter, dan hampir tidak mempunyai percabangan. Ketebalan
lapisan batu bara secara lateral dan kualitasnya tidak memperlihatkan variasi
yang berarti. Contoh jenis kelompok inantara lain, di lapangan Bangko Selatan
dan Muara Tiga Besar (Sumatera Selatan), Senakin Barat (Kalimantan Selatan),
dan Cerenti (Riau).
b. Kelompok
Geologi Moderat
Batu bara dalam kelompok ini
diendapkan dalam kondisi sedimentasi yang lebih bervariasi dan sampai tingkat
tertentu telah mengalami perubahan pasca pengendapan dan tektonik. Sesar dan
lipatan tidak banyak, begitu pula pergeseran dan perlipatan yang diakibatkannya
relatif sedang. Kelompok ini dicirikan pula oleh kemiringan lapisan dan variasi
ketebalan lateral yang sedang serta berkembangnya percabangan lapisan batu
bara, namun sebarannya masih dapat diikuti sampai ratusan meter. Kualitas batu
bara secara langsung berkaitan dengan tingkat perubahan yang terjadi baik pada
saat proses sedimentasi berlangsung maupun pada pasca pengendapan. Pada
beberapa tempat intrusi batuan beku mempengaruhi struktur lapisan dan kualitas
batu baranya. Endapan batu bara kelompok ini terdapat antara lain di daerah
Senakin, Formasi Tanjung (Kalimantan Selatan), Loa Janan-Loa Kulu, Petanggis
(Kalimantan Timur), Suban dan Air Laya (Sumatera Selatan), seta Gunung Batu
Besar (Kalimantan Selatan).
c. Kelompok
Geologi Kompleks
Batu bara pada kelompok ini umumnya diendapkan dalam sistim sedimentasi
yang komplek atau telah mengalami deformasi tektonik yang ekstensif yang
mengakibatkan terbentuknya lapisan batu bara dengan ketebalan yang beragam.
Kualitas batu baranya banyak dipengaruhi oleh perubahanperubahan yang terjadi
pada saat proses sedimentasi berlangsung atau pada pasca pengendapan seperti
pembelahan atau kerusakan lapisan (wash out). Pergeseran, perlipatan dan
pembalikan (overturned) yang ditimbulkan oleh aktivitas tektonik, umum dijumpai
dan sifatnya rapat sehingga menjadikan lapisan batu bara sukar dikorelasikan.
Perlipatan yang kuat juga mengakibatkan kemiringan lapisan yang terjal. Secara
lateral, sebaran lapisan batu baranya terbatas dan hanya dapat diikuti sampai
puluhan meter. Endapan batu bara dari kelompok ini, antara lain, diketemukan di
Ambakiang, Formasi warukin, Ninian,
3. Dasar
Klasifikasi
Klasifikasi sumber daya dan
cadangan batu bara didasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian
kelayakan. Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek, yaitu aspek geologi dan
aspek ekonomi.
· Aspek Geologi
Berdasarkan tingkat keyakinan
geologi, sumber daya terukur harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih besar
dibandingkan dengan sumber daya tertunjuk, begitu pula sumber daya tertunjuk
harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber
daya tereka. Sumber daya terukur dan tertunjuk dapat ditingkatkan menjadi
cadangan terkira dan terbukti apabila telah memenuhi kriteria layak . Tingkat
keyakinan geologi tersebut secara kuantitatif dicerminkan oleh jarak titik
informasi (singkapan, lubang bor).
Untuk Kelas Sumberdaya dan Cadangan Batubara Dapat dikelompokan kepada :
Sumberdaya
Batubara Hipotetik
Sumber daya batubara adalah
jumlah batubara di daerah penyelidikan atau
bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan untuk tahap penyelidikan survei tinjau.
Sumberdaya
Batubara Tereka
Sumber daya batubara tereka adalah jumlah
batubara di daerah penyelidikan atau bagiandari daerah
penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data
yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap
penyelidikan prospeksi
Sumberdaya
Batubara Tertunjuk
Sumber daya batubara tertunjuk
adalah jumlah batubara di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah
penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan
Sumberdaya
Batubara Terukur
Sumber daya batubara terukur adalah jumlah
batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah
penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data
yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi
rinci
Cadangan
Batubara Terkira
Cadangan batubara terkira adalah sumber daya
batubara tertunjuk dan sebagian sumber daya batubara terukur, tetapi
berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga
hasil kajiannya dinyatakan layak
Cadangan
Batubara Terbukti
Cadangan batubara terbukti adalah sumber daya batubara
terukur yang berdasarkan kajian kelayakan semua faktor
yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil
kajiannya dinyatakan layak
4. Persyaratan
· Persyaratan yang Berhubungan dengan Aspek Geologi
· Peryaratan yang Berhubungan dengan Aspek Ekonomi
Batu bara jenis batu bara
energi rendah (brown coal) menunjukkan kandungan panas yang relatif lebih
rendah dibandingkan dengan batu bara jenis batu bara energi tinggi (hard coal).
Karena pada hakikatnya kandungan panas merupakan parameter utama kualitas batu
bara, persyaratan batas minimal ketebalan batu bara yang dapat ditambang dan
batas maksimal lapisan pengotor yang tidak dapat dipisahkan pada saat di
tambang untuk batu bara jenis batu bara energi rendah (brown coal) dan batu
bara jenis batu bara energi tinggi (hard coal) akan menunjukkan angka yang
berbeda.
5. Pelaporan
Supaya data sumber daya dan
cadangan dapat dimengerti dengan baik dan mudah oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, perlu adanya sistem pelaporan yang baku. Laporan ini
menggambarkan status terakhir mengenai sumber daya dan cadangan batu bara
secara rinci dan akurat dan disarikan. Laporan hasil kegiatan penyelidikan
sumber daya dan cadangan batu bara ini disimpan diinstansi/lembaga yang
ditunjuk
6. Pengujian
· Pengujian kelas sumber daya dan cadangan batu bara dilakukan terhadap
terpenuhinya persyaratan yang telah ditentukan.
· Panitia/lembaga penguji merupakan tim yang dibentuk oleh instansi yang
berwenang untuk tujuan itu. Anggota panitia/lembaga yang ditunjuk terdiri atas
para ahli yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.
7. ESTIMASI DAN PENDOKUMENTASIAN CADANGAN
BATUBARA
Cadangan Batubara Terkira, Terbukti
seluruhnya dinamakan Cadangan Batubara.
Cadangan
Batubara hanya dapat berasal dari Sumberdaya Tertunjuk dan atau Terukur yang
disertai dengan rencangan penambangannya. Cadangan ini menampilkan jumlah
tonase batubara pada kelembaban tertentu, diharapkan untuk ditambang dan
diberikan sebagai batubara tertambang (ROM/Run of Mine). Sumberdaya
Batubara Tertunjuk layak sebagai sumberdaya asal untuk mengestimasikan Cadangan
Batubara Terkira. Tetapi hanya Sumberdaya Batubara Terukurlah yang pantas
untuk perencanaan tambang secara rinci dan estimasi Cadangan Batubara Terbukti.
Dalam mengestimasikan
Cadangan Batubara, “mining recovery” dan “mining dlilution” (yang
diperkirakan hilang selama penambangan) harus diperhitungkan terhadap
Sumberdaya Batubara asal. Penyesuaian atas nilai kelembaban, sangat
disarankan.
·
Mining recovery dan mining dilution tergantung atas
metode penambangan yang diusulkan dan bisa diekspresikan kedalam jumlah yang
hilang dari batubara dalam setiap lapisan atau, sebagai pilihan, merupakan
suatu persentase rekoveri penambangan. Kecuali bila ada faktor khusus yang
telah ditentukan dari konsep studi awal, dapat digunakan rekoveri
penambangan yang telah terbukti dalam sejarah metode penambangan yang diusulkan
pada suatu wilayah. Seandainya informasi ini tidak tersedia, atau
seandainya rekoveri penambangan tidak menentu karena kompleksitas geologinya,
maka bisa digunakan faktor rekoveri sebesar 50% atas Sumberdaya Batubara untuk
tambang bawah tanah dan 90% atas Sumberdaya Batubara untuk tambang
permukaan. Estimator harus melaporkan faktor-faktor rekoveri apa yang
telah digunakannya.
·
Cadangan Batubara dapat dibatasi secara tehnik (misal,
struktur, tekanan, gas, air bawah tanah), kualitas batubara (misal, kandungan
abu, zat terbang, intrusi, yield), atau faktor-faktor ekonomi (misal, Striping
rasio/nisbah pengupasan). Cadangan Batubara harus diestimasikan secara
terpisah untuk bagian-bagian endapan yang dapat ditambang dengan metoda
permukaan atau bawah tanah.
·
Cadangan Batubara yang dapat Dipasarkan/marketable
diestimasikan dengan memperhitungan yield yang diperkirakan sebelumnya dan
faktor-faktor penyesuaian dari kelembaban produk terhadap Cadangan Batubara.
·
Estimasi akan Cadangan Batubara harus menyatakan
dengan jelas seluruh factor yang digunakan dalam estimasi ini, termasuk
Sumberdaya Batubara dimana dia berasal, metoda metoda penambangan yang
diusulkan, keadaan fisiknya, kriteria tentang kualitas atau keekonomian yang
membatasi penambangan atau metoda penambangan; nilai yang layak terhadap faktor
“loss dan dilution” sesuai dengan metoda penambangan yang diusulkan, faktor
faktor penyesuaian kelembaban (jika digunakan), dan untuk Cadangan Batubara
yang dapat Dipasarkan (marketable), bila dilaporkan, yield yang diperkirakan
dan basis untuk memperkirakan yield itu. Estimasi jumlah tonase Cadangan
Batubara harus dibulatkan berdasarkan ketepatan estimasi. Prosedur
estimasi harus transparan dan dapat diulang-ulang.
·
Untuk laporan kepada pemerintah cukup dilaporkan cadangan
terkira dan terbukti saja dan dapat dijumlahkan dalam bentuk recoverable
reserve/ cadangan yang terambil. Cadangan Batubara yang dapat dipasarkan
cukup dilaporkan untuk kepentingan internal perusahaan saja.
Atas hal itu
semua, merupakan tanggung jawab Estimator untuk menentukan kategori Cadangan
Batubara dengan tepat atas setiap endapan yang ada. Estimator harus
menyiapkan dokumen teknik yang secara lengkap menguraikan proses estimasi dan
asumsi asumsi yang digunakan; dan berisikan rancangan relevan dengan skala yang
tepat. Sebagai Petunjuk saja, dokumen itu harus membahas dan
memasukkan:
·
Peta dari masing masing lapisan, yang menunjukan
lokasi dan luas wilayah cadangan dan kategori sumberdaya asalnya
·
Kategori sumberdaya dimana estimasi cadangan itu
berdasar
·
Lapisan yang
akan ditambang
·
Metode-metode penambangan yang diusulkan
·
Kriteria yang digunakan untuk membatasi cadangan
·
Faktor-faktor perolehan Penambangan/ Mining Recovery
dan kehilangan dalam Penambangan/mining
dilution serta asal-muasa
·
Dasar kelembaban (moisture) pada estimasinya dan
faktor-faktor penyesuaian kelembaban (jika dilakukan
·
Basis/dasar dalam memperkirakan preparation
plant-yield (jika Cadangan Batubara yang dapat Dipasarkan/marketable
dilaporkan)
·
Spesifikasi Kualitas/mutu produk batubara
·
Pernyataan yang jelas bahwa Sumberdaya Batubara
dilaporkan tidak dicampur-adukkan dengan Cadangan Batubara,
·
Pernyataan apakah laporan ini sesuai dengan pedoman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar