Jumat, 12 Agustus 2016

Tugas Teknik Eksplorasi Batubara

Soal :

Coba jelaskan dalam perhitungan cadangan SNI, dapat memilih kondisi Geologi berdasarkan pertimbangan apa ?

Jawab:

KLASIFIKASI CADANGAN BATUBARA MENURUT SNI

Klasifikasi sumber daya dan cadangan batu bara adalah upaya pengelompokan sumber daya dan cadangan batu bara berdasarkan keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi. Secara umum klasifikasi cadangan batubara dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.    Tahap Eksplorasi
Tahap eksplorasi batu bara umumnya dilaksanakan melalui empat tahap, yakni survei tinjau, prospeksi, eksplorasi pendahuluan, dan eksplorasi rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini adalah untuk mengindentifikasi keterdapatan, keberadaan, ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas, serta kualitas suatu endapan batu bara sebagai dasar analisis/kajian kemungkinan dilakukannya investasi. Tahap penyelidikan tersebut menentukan tingkat keyakinan geologi dan kelas sumber daya batu bara yang dihasilkan.Penghitungan sumber daya batu bara dilakukan dengan berbagai metoda diantaranya poligon, penampangan, isopach, inverse distance, geostatisik, dan lain-lain.
·      Survei Tinjau (Reconnaissance)
Survei tinjau merupakan tahap eksplorasi batu bara yang paling awal dengan tujuan mengindentifikasi daerah–daerah yang secara geologis mengandung endapan batu bara yang berpotensi untuk diselidiki lebih lanjut serta mengumpulkan informasi tentang kondisi geografi, tata guna lahan, dan kesampaian daerah. Kegiatannya, antara lain, studi geologi regional, penafsiran penginderaan jauh, metode tidak langsung lainnya, serta inspeksi lapangan pendahuluan yang menggunakan peta dasar dengan skala sekurang-kurangnya 1:100.000
·      Prospeksi (Prospecting)
Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah sebaran endapan batu bara yang akan menjadi sasaran eksplorasi selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, di antaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000, pengukuran penampang stratigrafi, pembuatan paritan, pembuatan sumuran, pemboran uji (scout drilling), pencontohan, dan analisis. Metode eksplorasi tidak langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu.
·      Eksplorasi Pendahuluan ( Preliminary Exploration)
Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran awal bentuk tiga-dimensi endapan batu bara yang meliputi ketebalan lapisan, bentuk, korelasi, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas. Kegiatan yang dilakukan antara lain, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan (logging) geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan pencontohan yang andal. Pengkajian awal geoteknik dan geohidrologi dimulai dapat dilakukan.
·      Eksplorasi Rincian (Detailed exploration)
Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas serta model tiga-dimensi endapan batu bara secara lebih rinci. Kegiatan yang harus dilakukan adalah pemetaan geologi dan topografi dengan skala minimal 1:2.000, pemboran dan pencontohan yang dilakukan dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan (logging) geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan geoteknik. Pada tahap ini perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan pada batu bara, batuan, air dan lainnya yang dipandang perlu sebagai bahan pengkajian lingkungan yang berkaitan dengan rencana kegiatan penambangan yang diajukan.

2.    Tipe Endapan Batu Bara Dan Kondisi Geologi
·      Tipe Endapan Batu Bara
Secara umum endapan batu bara utama di indonesia terdapat dalam tipe endapan batu bara ombilin, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur danBengkulu. Tipe endapan batu bara tersebut masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang mencerminkan sejarah sedimentasinya. Selain itu, proses pasca pengendapan seperti tektonik, metamorfosis, vulkanik dan proses sedimentasi lainnya turut mempengaruhi kondisi geologi atau tingkat kompleksitas pada saat pembentukan batu bara.
·      Kondisi Geologi/ Kompleksitas
Berdasarkan proses sedimentasi dan pengaruh tektonik, karakteristik geologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama : Kelompok geologi sederhana, kelompok geologi moderat, dan kelompok geologi kompleks. Uraian tentang batasan umum untuk masing-masing kelompok tersebut beserta tipe lokalitasnya adalah sebagai berikut:
a.    Kelompok Geologi Sederhana
Endapan batu bara dalam kelompok ini umumnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas tektonik, seperti sesar, lipatan, dan intrusi. Lapisan batu bara pada umumnya landai, menerus secara lateral sampai ribuan meter, dan hampir tidak mempunyai percabangan. Ketebalan lapisan batu bara secara lateral dan kualitasnya tidak memperlihatkan variasi yang berarti. Contoh jenis kelompok inantara lain, di lapangan Bangko Selatan dan Muara Tiga Besar (Sumatera Selatan), Senakin Barat (Kalimantan Selatan), dan Cerenti (Riau).
b.    Kelompok Geologi Moderat
Batu bara dalam kelompok ini diendapkan dalam kondisi sedimentasi yang lebih bervariasi dan sampai tingkat tertentu telah mengalami perubahan pasca pengendapan dan tektonik. Sesar dan lipatan tidak banyak, begitu pula pergeseran dan perlipatan yang diakibatkannya relatif sedang. Kelompok ini dicirikan pula oleh kemiringan lapisan dan variasi ketebalan lateral yang sedang serta berkembangnya percabangan lapisan batu bara, namun sebarannya masih dapat diikuti sampai ratusan meter. Kualitas batu bara secara langsung berkaitan dengan tingkat perubahan yang terjadi baik pada saat proses sedimentasi berlangsung maupun pada pasca pengendapan. Pada beberapa tempat intrusi batuan beku mempengaruhi struktur lapisan dan kualitas batu baranya. Endapan batu bara kelompok ini terdapat antara lain di daerah Senakin, Formasi Tanjung (Kalimantan Selatan), Loa Janan-Loa Kulu, Petanggis (Kalimantan Timur), Suban dan Air Laya (Sumatera Selatan), seta Gunung Batu Besar (Kalimantan Selatan).
c.    Kelompok Geologi Kompleks
Batu bara pada kelompok ini umumnya diendapkan dalam sistim sedimentasi yang komplek atau telah mengalami deformasi tektonik yang ekstensif yang mengakibatkan terbentuknya lapisan batu bara dengan ketebalan yang beragam. Kualitas batu baranya banyak dipengaruhi oleh perubahanperubahan yang terjadi pada saat proses sedimentasi berlangsung atau pada pasca pengendapan seperti pembelahan atau kerusakan lapisan (wash out). Pergeseran, perlipatan dan pembalikan (overturned) yang ditimbulkan oleh aktivitas tektonik, umum dijumpai dan sifatnya rapat sehingga menjadikan lapisan batu bara sukar dikorelasikan. Perlipatan yang kuat juga mengakibatkan kemiringan lapisan yang terjal. Secara lateral, sebaran lapisan batu baranya terbatas dan hanya dapat diikuti sampai puluhan meter. Endapan batu bara dari kelompok ini, antara lain, diketemukan di Ambakiang, Formasi warukin, Ninian,
3.    Dasar Klasifikasi
Klasifikasi sumber daya dan cadangan batu bara didasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek, yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.


·      Aspek Geologi
Berdasarkan tingkat keyakinan geologi, sumber daya terukur harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih besar dibandingkan dengan sumber daya tertunjuk, begitu pula sumber daya tertunjuk harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber daya tereka. Sumber daya terukur dan tertunjuk dapat ditingkatkan menjadi cadangan terkira dan terbukti apabila telah memenuhi kriteria layak . Tingkat keyakinan geologi tersebut secara kuantitatif dicerminkan oleh jarak titik informasi (singkapan, lubang bor).






Untuk Kelas Sumberdaya dan Cadangan Batubara Dapat dikelompokan kepada :

Sumberdaya Batubara Hipotetik
Sumber  daya  batubara adalah  jumlah  batubara di  daerah  penyelidikan  atau  bagian  dari daerah  penyelidikan,  yang  dihitung  berdasarkan  data  yang memenuhi  syarat-syarat  yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan survei tinjau.

Sumberdaya Batubara Tereka
Sumber daya batubara  tereka adalah  jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagiandari  daerah  penyelidikan,  yang  dihitung  berdasarkan  data  yang  memenuhi  syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi

Sumberdaya Batubara Tertunjuk
Sumber  daya  batubara  tertunjuk  adalah  jumlah  batubara  di  daerah  penyelidikan  atau bagian  dari  daerah  penyelidikan,  yang  dihitung  berdasarkan  data  yang memenuhi  syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan


Sumberdaya Batubara Terukur
Sumber daya batubara terukur adalah  jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari  daerah  penyelidikan,  yang  dihitung  berdasarkan  data  yang  memenuhi  syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci

Cadangan Batubara Terkira
Cadangan batubara  terkira adalah sumber daya batubara  tertunjuk dan sebagian sumber daya batubara terukur, tetapi berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak

Cadangan Batubara Terbukti
Cadangan batubara terbukti adalah sumber daya batubara terukur yang berdasarkan kajian kelayakan  semua  faktor  yang  terkait  telah  terpenuhi  sehingga  hasil kajiannya dinyatakan layak



4.    Persyaratan
·      Persyaratan yang Berhubungan dengan Aspek Geologi
·      Peryaratan yang Berhubungan dengan Aspek Ekonomi
Batu bara jenis batu bara energi rendah (brown coal) menunjukkan kandungan panas yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan batu bara jenis batu bara energi tinggi (hard coal). Karena pada hakikatnya kandungan panas merupakan parameter utama kualitas batu bara, persyaratan batas minimal ketebalan batu bara yang dapat ditambang dan batas maksimal lapisan pengotor yang tidak dapat dipisahkan pada saat di tambang untuk batu bara jenis batu bara energi rendah (brown coal) dan batu bara jenis batu bara energi tinggi (hard coal) akan menunjukkan angka yang berbeda.

5. Pelaporan
Supaya data sumber daya dan cadangan dapat dimengerti dengan baik dan mudah oleh pihak-pihak yang berkepentingan, perlu adanya sistem pelaporan yang baku. Laporan ini menggambarkan status terakhir mengenai sumber daya dan cadangan batu bara secara rinci dan akurat dan disarikan. Laporan hasil kegiatan penyelidikan sumber daya dan cadangan batu bara ini disimpan diinstansi/lembaga yang ditunjuk

6.  Pengujian
·      Pengujian kelas sumber daya dan cadangan batu bara dilakukan terhadap terpenuhinya persyaratan yang telah ditentukan.
·      Panitia/lembaga penguji merupakan tim yang dibentuk oleh instansi yang berwenang untuk tujuan itu. Anggota panitia/lembaga yang ditunjuk terdiri atas para ahli yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.

7.   ESTIMASI DAN PENDOKUMENTASIAN CADANGAN BATUBARA

Cadangan Batubara Terkira, Terbukti seluruhnya dinamakan Cadangan Batubara.  

Cadangan Batubara hanya dapat berasal dari Sumberdaya Tertunjuk dan atau Terukur yang disertai dengan rencangan penambangannya.  Cadangan ini menampilkan jumlah tonase batubara pada kelembaban tertentu, diharapkan untuk ditambang dan diberikan sebagai batubara tertambang (ROM/Run of Mine).  Sumberdaya Batubara Tertunjuk layak sebagai sumberdaya asal untuk mengestimasikan Cadangan Batubara Terkira.  Tetapi hanya Sumberdaya Batubara Terukurlah yang pantas untuk perencanaan tambang secara rinci dan estimasi Cadangan Batubara Terbukti.

Dalam mengestimasikan Cadangan Batubara, “mining recovery” dan “mining dlilution” (yang diperkirakan hilang selama penambangan)  harus diperhitungkan terhadap Sumberdaya Batubara asal.  Penyesuaian  atas nilai kelembaban, sangat disarankan.

·         Mining recovery dan mining dilution tergantung atas metode penambangan yang diusulkan dan bisa diekspresikan kedalam jumlah yang hilang dari batubara dalam setiap lapisan atau, sebagai pilihan, merupakan suatu persentase rekoveri penambangan.  Kecuali bila ada faktor khusus yang telah ditentukan  dari konsep studi awal, dapat digunakan rekoveri penambangan yang telah terbukti dalam sejarah metode penambangan yang diusulkan pada suatu wilayah.  Seandainya informasi ini tidak tersedia, atau seandainya rekoveri penambangan tidak menentu karena kompleksitas geologinya, maka bisa digunakan faktor rekoveri sebesar 50% atas Sumberdaya Batubara untuk tambang bawah tanah dan 90% atas Sumberdaya Batubara untuk tambang permukaan.  Estimator harus melaporkan faktor-faktor rekoveri apa yang telah digunakannya.
·         Cadangan Batubara dapat dibatasi secara tehnik (misal, struktur, tekanan, gas, air bawah tanah), kualitas batubara (misal, kandungan abu, zat terbang, intrusi, yield), atau faktor-faktor ekonomi (misal, Striping rasio/nisbah pengupasan).  Cadangan Batubara harus diestimasikan secara terpisah untuk bagian-bagian endapan yang dapat ditambang dengan metoda permukaan atau bawah tanah.
·         Cadangan Batubara yang dapat Dipasarkan/marketable diestimasikan dengan memperhitungan yield yang diperkirakan sebelumnya dan faktor-faktor penyesuaian dari kelembaban produk terhadap Cadangan Batubara.
·         Estimasi akan Cadangan Batubara harus menyatakan dengan jelas seluruh factor yang digunakan dalam estimasi ini, termasuk Sumberdaya Batubara dimana dia berasal, metoda metoda penambangan yang diusulkan, keadaan fisiknya, kriteria tentang kualitas atau keekonomian yang membatasi penambangan atau metoda penambangan; nilai yang layak terhadap faktor “loss dan dilution” sesuai dengan metoda penambangan yang diusulkan, faktor faktor penyesuaian kelembaban (jika digunakan), dan untuk Cadangan Batubara yang dapat Dipasarkan (marketable), bila dilaporkan, yield yang diperkirakan dan basis untuk memperkirakan yield itu.  Estimasi jumlah tonase Cadangan Batubara harus dibulatkan berdasarkan ketepatan estimasi.  Prosedur estimasi harus transparan dan dapat diulang-ulang.
·         Untuk laporan kepada pemerintah cukup dilaporkan cadangan terkira dan terbukti saja dan dapat dijumlahkan dalam bentuk recoverable reserve/ cadangan yang terambil. Cadangan Batubara yang dapat dipasarkan cukup dilaporkan untuk kepentingan internal perusahaan saja.

Atas hal itu semua, merupakan tanggung jawab Estimator untuk menentukan kategori Cadangan Batubara dengan tepat atas setiap endapan yang ada.  Estimator harus menyiapkan dokumen teknik yang secara lengkap menguraikan proses estimasi dan asumsi asumsi yang digunakan; dan berisikan rancangan relevan dengan skala yang tepat.   Sebagai Petunjuk saja, dokumen itu harus membahas dan memasukkan:

·         Peta dari masing masing lapisan, yang menunjukan lokasi dan luas wilayah cadangan dan kategori sumberdaya asalnya
·         Kategori sumberdaya dimana estimasi cadangan itu berdasar
·          Lapisan yang akan ditambang
·         Metode-metode penambangan yang diusulkan
·         Kriteria yang digunakan untuk membatasi cadangan
·         Faktor-faktor perolehan Penambangan/ Mining Recovery dan kehilangan     dalam Penambangan/mining dilution serta asal-muasa
·         Dasar kelembaban (moisture) pada estimasinya dan faktor-faktor penyesuaian kelembaban (jika dilakukan
·         Basis/dasar dalam memperkirakan preparation plant-yield (jika Cadangan Batubara yang dapat Dipasarkan/marketable dilaporkan)
·         Spesifikasi Kualitas/mutu produk batubara
·         Pernyataan yang jelas bahwa Sumberdaya Batubara dilaporkan tidak dicampur-adukkan dengan Cadangan Batubara,
·         Pernyataan apakah laporan ini sesuai dengan pedoman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar